Sanggar Senam ERMY...tempat aerobic paling OK!!.....

Senin, 29 Juni 2009

ALAT FITNES SANGGAR SENAM ERMY

Karena banyak permintaan dari ibu2 dan remaja putri untuk diadakanya Fitnes, maka kini sanggar senam ERMY menghadirkan alat2 Fitnes guna memenuhi permintaan.
Dengan harga awal hanya Rp.75.000,-/bulan, maka anda sudah bisa memakai alat Fitnes di sanggar senam ERMY.

Rabu, 03 Juni 2009

GRATIS LAGU MP3/MIDI INDONESIA/BARAT LAMA

Bagi Anda yang mencari lagu-lagu mp3/midi indonesia/barat lama silahkanklik disini

KASUS AMBALAT

Hubungan Indonesia dan Malaysia pada akhirnya mengalami titik terendah, setelah dibukanya kembali hubungan diplomatik yang pernah terputus selama 5 tahun pada tahun 1967. Pada tahun 60-an, slogan GANYANG MALAYSIA adalah slogan yang sangat popular bagi bangsa Indonesia ketika itu. Dan slogan ini muncul kembali di seantero Indonesia, ketika Malaysia mendeklarasikan klaim sepihak terhadap Ambalat, berdasar peta yang dibuatnya sendiri pada tahun 1979.

Para politikus maupun para ahli Hukum internasional menyatakan, bahwa Malaysia terlalu ‘percaya diri’ karena telah berhasil ‘mencaplok’ pula Sipadan dan Ligitan. Padahal kasus Ambalat sangat berbeda dengan kasus Sipadan dan Ligitan. Keberadaan Malaysia secara terus menerus mengelola (defacto) Sipadan dan Ligitan serta kemampuan mereka mengamankan ekologi kedua pulau tersebut, menjadi pertimbangan Mahkamah Internasional memberikan kepemilikan kedua pulau tersebut kepada Malaysia.

Terhadap kasus Ambalat, kejadiannya sangat berbeda. Indonesia telah secara terus menerus mengklaim wilayah tersebut sejak zaman penjajah Belanda. Indonesia adalah Negara Kepulauan (archipelagic state) Deklarasi Negara Kepulauan ini telah dimulai ketika diterbitkan Deklarasi Djuanda tahun 1957, lalu diikuti Prp No. 4/1960 tentang Perairan Indonesia. Deklarasi Negara Kepulauan ini juga telah disahkan oleh The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982 Bagian IV. Isi deklarasi UNCLOS 1982 antara lain ‘di antara pulau-pulau Indonesia tidak ada laut bebas, dan sebagai Negara Kepulauan, Indonesia boleh menarik garis pangkal (baselines) dari titik-titik terluar pulau-pulau terluar. Malaysia bukanlah negara kepulauan, namun sebagai negara pantai biasa yang hanya boleh memakai garis pangkal biasa (normal baselines) atau garis pangkal lurus (straight baselines) jika syarat-syarat tertentu dipenuhi. Oleh karena itu, Malaysia seharusnya tidak menyentuh Ambalat, karena Malaysia hanya bisa menarik baselines dari Negara Bagian Sabah, bukan dari pulau Sipadan dan Ligitan. Jika Malaysia berargumentasi ‘tiap pulau berhak mempunyai laut territorial, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinennya sendiri’ , maka menurut UNCLOS pasal 121, hal itu dapat dibenarkan. Namun rezim penetapan batas landas kontinen mempunyai specific rule yang membuktikan keberadaan pulau-pulau yang relatively small, socially and economically insignificant tidak akan dianggap sebagai special circumtation dalam penentuan garis batas landas kontinen. Beberapa yurisprudensi hukum internasional telah membuktikan dipakainya doktrin itu (Melda Kamil Ariadno).

Kasus Ambalat memang merupakan ujian berat bagi Indonesia dalam hubungannya dengan Malaysia, negara serumpun yang selalu ‘berulah’. Kaya dan didukung oleh negara persemakmuran (commonwealth), membuat Malaysia terlalu percaya diri. Kasus TKI illegal, yang menurut ukuran moral Indonesia sangat memalukan, karena Malaysia dinilai sadis, ringan tangan dan tak berperikemanusiaan serta pencurian kayu (illegal logging) oleh cukong-cukong mereka, adalah contoh nyata bahwa Malaysia sebenarnya ‘bukanlah negara jiran yang baik’.

Damai atau Perang
Malaysia mempunyai segala-galanya, uang, diplomasi dan militer yang cukup tangguh. Kapanpun mereka butuh peralatan militer, mereka bisa membelinya secara cash and carry, baik melalui pasaran resmi maupun gelap (ingat: Malaysia senang dengan pemutihan illegal logging). Dari sisi diplomasi, Malaysia telah membuktikan dirinya ‘mampu merebut pulau Sipadan dan Ligitan’ dari tangan Indonesia. Dari sisi militer, Malaysia mempunyai kuantitas dan kualitas di atas rata-rata yang dipunyai Indonesia. Di samping itu, sebagai anggota negara persemakmuran (commonwealth), Malaysia kemungkinan akan mendapat bantuan militer dari para anggota negara persemakmuran, karena di antara mereka ada suatu traktat kerjasama militer, jika terjadi serangan kepada salah satu anggotanya.

Indonesia sudah berulangkali meminta Malaysia untuk merundingkan batas landas kontinen antar kedua negara, namun Malaysia tidak pernah menanggapinya secara serius. Tawaran Indonesia tersebut diajukan karena Malaysia telah membuat peta sepihak yang dibuat tahun 1979, yang jelas-jelas menyalahi hukum internasional. Bisa jadi, diamnya Malaysia adalah menunggu saat yang tepat untuk mengajukan klaim atas Ambalat, setelah pulau Sipadan dan Ligitan ‘direbut’. Sebagaimana dijelaskan dalam awal tulisan ini, UNCLOS sendiri ‘membenarkan’ klaim tersebut, walaupun masih harus dibarengi dengan beberapa persyaratan. Rasa percaya diri yang tinggi atas kemenangan klaim Sipadan dan Ligitan, membuat Malaysia mabuk kepayang, dan terkesan rakus. Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri maupun Menteri Luar Negeri Malaysia mempunyai andil besar dalam ragka pencaplokan Ambalat. Mereka bertiga secara bersama-sama selalu menekankan bahwa mempertahankan kedaulatan territorial Malaysia adalah sangat penting, dan kehadiran Menlu Malaysia ke Jakarta 9-10 Maret 2005 bukan untuk bernegoisasi. Ini artinya mereka tak menghendaki jalan diplomasi (baca: damai).

Sebaliknya Indonesia, dengan bukti-bukti yang sangat kuat tak akan mungkin mundur selangkah pun untuk mempertahankan Ambalat. Prof. Dimyathi Hartono, pakar hukum internasional menyatakan bahwa secara yuridis, Indonesia, kali ini lebih kuat kedudukannya, dibandingkan ketika bersengketa terhadap pulau Sipadan dan Ligitan. Prof. Hasyim Jalal menyatakan bahwa blok Ambalat dan Ambalat Timur yang diklaim Malaysia merupakan kelanjutan alamiah dari daratan Kalimantan Timur. Antara Sabah Malaysia dengan kedua blok tersebut terdapat laut dalam yang tak mungkin bisa dikatakan bahwa kedua blok itu kelanjutan alamiah Sabah. Sedangkan kelanjutan alamiah dari daratan merupakan kewenangan negara atas wilayah laut yang tercantum dalam Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982. Dengan demikian, Indonesia mempunyai posisi yuridis yang sangat kuat, dan bila Malaysia tetap ngotot, maka jalan tengah yang paling baik adalah ke Mahkamah Internasional Sikap Malaysia yang terkesan arogan, baik mengenai TKI, illegal logging, maupun klaim Ambalat memicu emosi bangsa Indonesia, sehingga sejarah ganyang Malaysia yang terjadi pada tahun 1963, terulang lagi. TNI pun sudah siap untuk mempertahankan kesatuan NKRI. Bila terjadi perang, Malaysia harus berpikir panjang. Indonesia cukup kenyang mengalaminya, yaitu selama 350 tahun, walaupun menurut data, Malaysia mempunyai peralatan perang cukup canggih dengan kuantita yang sangat signifikan. Perang tidak akan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, bisa sehari, namun juga bisa berpuluh tahun bahwa ratusan tahun. Dalam hal perang gerilya, hanya ada dua negara di dunia yang ahli dalam bidang itu, yaitu Indonesia dan Vietnam. Namun yang jelas, perang pasti akan merugikan keduanya, baik dari segi materi, psikologi, maupun moral kedua bangsa. Oleh karena itu, baik Malaysia maupun Indonesia harus mengedepankan upaya damai, dan upaya damai bukan berarti mengalah. Damai dalam arti keduanya harus mengerti benar tentang posisi masing-masing, baik dari segi yuridis (hukum internasional) maupun moral Islam.
Adapun hikmah yang dapat dipetik terhadap peristiwa berurutan berkaitan dengan sikap arogansi Malaysia adalah, bahwa bangsa Indonesia telah jatuh ‘marwahnya’ di mata internasional, khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan nasional, di samping korupsi yang semakin merajalela. Dengan dasar itu, Malaysia dengan sangat berani menantang Indonesia, apalagi setelah memperoleh kemenangan atas Sipadan dan Ligitan. Oleh karena itu, Indonesia harus segera memprioritaskan, baik jangka pendek, menengah atau panjang memperkuat pertahanan nasional, dengan cara memperbaharui persenjataan TNI. Anggaran pertahanan yang semula sangat kecil, harus segera diperbesar, mengingat luasnya cakupan area yang harus diamankan dan dipertahankan.

Artikel ini telah dimuat di harian PELITA, Rabu, 16 Maret 2005 / 6 Shafar 1426 H.

Senin, 25 Mei 2009

DBS MONEY GAME/ARISAN BERANTAI

DBS bukanlah "Money Game" atau "Arisan Berantai". DBS adalah perkumpulan para pemakai HP yang direkrut memakai teknik pemasaran modern yang disebut CRP ( Customer Referral Programme). Metode ini sudah terbukti paling efisien dari segi biaya dan paling cepat menjangkau sebanyak mungkin konsumen, karena ribuan orang bergotong-royong.

Ciri Untuk Mengetahui Money Game / Arisan Berantai adalah :

  1. Anda diminta menyetor uang ( misal Rp. 5 juta ), tetapi nilai intrinsik barang yang anda terima jauh lebih kecil dari nilai uang yang anda serahkan ( contoh yang pernah ada di Indonesia adalah MLM Koin Emas dari Hongkong, yang katanya barang langka, sehingga dijual Rp. 5 Juta ).
  2. Anda diminta menyetor sejumlah uang ( misalnya Rp. 5 Juta ), tetapi Anda dijanjikan akan menerima uang/barang yang nilainya tinggi sekali ( misal mobil Toyota Kijang ). Ini sih ketahuan bohongnya, MASAK 5 JUTA BISA BAWA PULANG MOBIL KIJANG SEHARGA 80 JUTA !!. Hanya orang bodoh saja yang terjebak pada hal ini. Sayangnya, selalu saja ada orang-orang yang terjebak kedalam hak-hal seperti ini.
  3. Tidak ada barang/komoditas riil yang diperdagangkan ( hanya menjanjikan hadiah/bonus/income yang sumbernya berasal dari iuran anggota yang masuk belakangan).
  4. Perusahaan tidak bisa membuktikan surat ijin usaha resmi yang dikeluarkan oleh DEPERINDAG. Money Game hanyalah cara menipu orang dengan memanfaatkan kehebatan teknik pemasaran Customer Referral Programme atau Jaringan. Karna secara Psikologis, orang lebih mudah diyakinkan oleh orang yang sudah dikenalnya, dari pada orang asing. Dalam money Game, yang masuk belakangan adalah 'KORBAN' dari yang masuk duluan, karena uang yang disetorkan oleh orang yang baru bergabung dipakai untuk membayar anggota yang masuk duluan. Begitu anggota baru sudah tidak ada lagi, maka rantainya terputus dan bisnisnya bubar dengan tangis pilu dari para anggota yang masuk belakangan dan belum mendapat hasil arisannya. Akal sehat anda yang harus menilai apakah suatu MLM masuk kategori money game atau bukan. Di DBS, setiap orang, baik yang masuk duluan maupun belakangan mendapat bonus tiap bulan, hanya nilainya berbeda-beda, tergantung jumlah jaringan Anda.


Jangan iri dengan pencapaian orang lain, mereka telah mencapai puncak piramida dan menghasilkan residual income jutaan rupiah karena beberapa alasan sebagai berikut :

* Masuk menjadi anggota lebih dulu daripada Anda
* Lebih aktif merekrut anggota baru daripada anda
* Memiliki strategi yang lebih kreatif, efektif dan inofatif dalam merekrut anggota baru
* Memiliki Indra Penciuman Uang yang lebih tajam dari Anda
* Bersedia terus menerus belajar, meningkatkan pengetahuan bisnisnya
* Tidak kehabisan energi untuk memotivasi diri sendiri maupun orang lain
* Memiliki teman lebih banyak karena senang berteman dengan orang banyak



Jika anda sudah memiliki jaringan yang cukup besar ..... otomatis bonus tiap bulan akan dikirimkan ke rekening anda ( meskipun belum besar jumlahnya ).

Kesimpulan : Kalau ada bisnis sejenis DBS menawarkan bonus yang nilainya fantastis tanpa kerja keras, Anda harus selidiki dari mana sumber uangnya, kalau tidak jelas, PASTI ITU MONEY GAME ...... !!!!

Minggu, 17 Mei 2009

Ermy

Ermy berpose bersama Instruktur senam dari Jakarta

Jinot (Instruktur senam Jakarta)

Jinot Instruktur senam Aerobic dari Jakarta berpose bersama Ermy ketika ada jeda waktu dalam acara kompetisi Aerobic di Balikpapan.

Instruktur Senam Samarinda

Ermy bersama Instruktur senam Samarinda Club yang memang sudah malang melintang di bidangnya.
Gambar diambil pada acara Aerobic Competition Awang Farouk Cup yang diadakan di GOR Segiri Samarinda .






Sanggar Senam Ermy

SANNGAR SENAM SAMARINDA
Pada awal berdirinya Sanggar Senam Ermy tahun 1 April 1996 yang pada waktu itu bertempat di Jl.Juanda Komp. Wijayakusuma No.103 Samarinda Kal-Tim, pada tahun 2006 tempat senam pindah di Jl.Jakarrta No.27 Loa Bakung Samarinda Kal-tim.
Nama sanggar senam itu sendiri adalah nama pemilik yaitu Ermy dan menjadi instruktur tetap di sanggarnya.
Saat ini anggota sanggar senamnya sudah lebih dari 50 orang yang memaksa untuk buka jadwal senam pada pagi hari dikarenakan sore hari sudah penuh.

Vicky Burky


Vicky burky foto bersama ermy pada acara pertandingan aerobic se kalimantan yang diadakan di kota Balikpapan pada akhir tahun 2008. Vicky Burky menjadi instruktur senam pada waktu itu sangat enerjik dan terlihat sangat cantik.
Pada kesempatan itu pula Ermy berhasil membawa pulang piala dan hadiah berupa uang yang lumayan.